JAYAPURA,KabarDuri.Net– Bupati Jayapura sekaligus Ketua Sub PB PON XX Papua Mathius Awoitauw menilai, kebijakan tim PON Sumatera Barat yang dikawal Brimob saat menghadiri PON XX di Papua sangat berlebihan. Hal tersebut memberi kesan Papua tidak aman bagi para atlet dari seluruh Indonesia untuk mengikuti PON.
“Saya menilai itu sangat berlebihan seakan-akan memberi kesan bahwa Papua ini tidak aman. Di sini aman-aman saja kok. Lagipula untuk keamanan dari panitia PON juga sudah ada, jadi tidak perlu lagi membawa pengamanan sendiri. Jangan sampai ada kesan bahwa Kontingen Sumbar tidak percaya dengan kerja panitia di Papua,” ungkap Mathius kepada wartawan, Kamis (16/9).
Menurut dia, kebijakan Tim PON Sumatera Barat yang membawa Brimob ke Papua memberikan kesan bahwa Sumatera Barat tidak yakin bahwa Papua aman bagi siapa pun dari seluruh Nusantara.
“Jangan saudara-saudara dari Sumatera Barat memberi kesan bahwa Papua ini menyeramkan. Di Papua ini saudara dari Sumatera Barat banyak sekali dan mereka aman-aman saja. Jadi tolong jangan buat kebijakan aneh macam begini,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, untuk standar keamanan atlet PON sudah diatur semua oleh pihak panitia yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan masyarakat.
“PON ini adalah pesta olahraga persaudaraan sesama anak bangsa dari seluruh suku dan daerah di seluruh Indonesia. Kita harus beri kesan bahwa ini adalah perhelatan persahabatan dan persaudaraan. Dengan ada macam begini kan seakan-akan memberi kesan tidak percaya pada kami di Papua bisa menjadi tuan rumah yang baik,” tegas Mathius.
Maka itu, dia meminta agar kontingen PON XX Sumatera Barat mengevaluasi kembali keputusannya membawa kekuatan Brimob sebagai pengamanan khusus bagi para atlet. “Jangan seperti itu. Datang ke Papua ini biasa saja. Di sini aman-aman saja,” pungkasnya.
Diketahui sejumlah atlet asal Sumatra Barat (Sumbar) mulai diberangkatkan ke Papua untuk mengikuti PON XX. Mereka akan mendapat pengawalan dari Brimop Polda Sumbar selama mengikuti ajang itu. “Brimop Sumbar juga akan membantu pengamanan kontingen Sumbar di Papua dengan mengirimkan satu SSK guna mengantisipasi segala kemungkinan,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Dedi Diantolani.
Sumber Merdeka.com