MEDAN, KabarDuri.net — Bentrokan antar-Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kota Medan kembali terulang. Kali ini antara Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Pemuda Pancasila (PP).
Seorang anggota AMPI yang bertugas di Pasar Sambu, Jalan Bulan, bernama Ageng Sinuraya, dikeroyok oleh sejumlah anggota PP. Tiga orang di antaranya bernama Sosro, Gabe, dan Juan.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, pengeroyokan itu diduga merupakan buntut masalah perebutan lahan parkir yang sudah lama terjadi di Pasar Sambu atau Pasar Terminal.
Berdasarkan keterangan yang diterima Indozone, awalnya anggota AMPI bernama Niko Bin Charles Rivaldo Sebayang tengah mengecat tiang listrik dengan motif logo AMPI.
Berdasarkan keterangan yang diterima Indozone, awalnya anggota AMPI bernama Niko Bin Charles Rivaldo Sebayang tengah mengecat tiang listrik dengan motif logo AMPI.
Saat sedang mengecat, ia didatangi oleh sejumlah anggota PP yang diketahui bernama Sosro, Gabe, dan Juan.
Saat itu, tiga anggota PP itu memaki Niko dengan menyebut, “Eh, kntl!”.
Seakan tak takut, Niko membalas makian itu dengan gertakan, “Apa kau!”
Setelah itu, tiga anggota PP itu pergi.
Tak lama setelah itu, Niko memberitahukan kejadian tersebut kepada Ageng Sinuraya sebagai pengawas AMPI di Pasar Terminal.
Selanjutnya, Sosro, Gabe, dan Juan meletakkan meja di tengah Pasar Terminal dengan maksud agar tidak ada yang parkir kenderaan di area tersebut.
Sekitar pukul 10.40 WIB, Ageng Sinuraya datang ke Pasar Terminal dan bertemu dengan Sosro, Gabe, dan Juan, beserta rekan-rekan mereka yang jumlahnya kurang lebih 15 orang. Mereka langsung memukuli Ageng Sinuraya dengan menggunakan tangan, doble stik, kayu, dan batu sehingga mengakibatkan luka di kepala, bibir, dan tangan Ageng.
Selanjutnya, oleh temannya yang bernama Rivaldo, Ageng Sinuraya yang mengalami luka-luka dibawa ke RS Deli untuk perobatan.
Setelah memukuli Ageng, Sosro, Gabe, dan Juan melarikan diri ke arah Medan Mall.
Saat pengeroyokan terjadi, seorang pedagang bernama Masta Marpaung mencoba melerai keributan, tetapi malah menjadi sasaran pelaku.
Masta Marpaung mengalami luka di bagian tangan, dan selanjutnya ia membuat laporan polisi ke Polsek Medan Kota.
Pukul 11.00 WIB, jajaran Polsek Medan Kota tiba di lokasi kejadian, dan menertibkan situasi serta membubarkan massa.
Belakangan terungkap, pengeroyokan tersebut dilatari oleh masalah perebutan lahan parkir yang sudah lama terjadi di Pasar Terminal.
Sumber Indozon.id