PEKANBARU,kabarDuri.net Cegah tindakan radikalisme dan separatisme Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan berikan pemahaman bahaya radikalisme dan separatisme di SMA 1 Pekanbaru, Selasa (5/4).
Kegiatan yang juga di hadiri Kasiter Korem 031 Wira Bima, Kepala Sekolah SMA 1 Pekanbaru dan majelis guru tersebut, menurut Danrem sangat perlu di berikan dan di pahami oleh para pelajar maupun majelis guru. Pasalnya, tindakan radikalisme dan separatisme ini merupakan tindakan nyata yang harus bisa diantisipasi maupun diatasi oleh pelajar sebagai generasi penerus.
“Mengantisipasi ini tidak hanya dilakukan oleh lembaga negara, tetapi juga seluruh komponen bangsa termasuk generasi muda. Salah satunya tingkat pelajar di sekolah ini,” kata Danrem.
Dijelaskan Danrem tindakan radikalisme dan separatisme ini, tidak lepas dari situasi nasional dan internasional yang dihadapkan dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia khususnya, yang memiliki latar belakang suku, agama, ras serta budaya yang berbeda serta perkembangan teknologi digital yang memungkinkan tumbuh kembangnya paham radikal dan separatisme, bahkan sampai menjadi tindakan aksi teroris.
“Radikal yang berkembang saat ini berupa radikal kanan, radikal kiri dan radikal lainya yang diimplementasikan dalam bentuk radikal gagasan, radikal sparatisme ,radikal milisi, radikal premanisme serta radikal terorisme,” jelasnya.
Untuk upaya mengantisipasi hal ini, satuan Komando kewilayahan telah melakukan berbagai langkah yang di jalankan. Diantaranya melalui komunikasi sosial, menjalin hubungan harmonis dengan komponen bangsa dan berbagai hal lainya dalam rangka terwujudnya saling pengertian dan pemahaman tentang peran, fungsi dan tugas masing-masing dalam ikut mengantisipasi atau mencegah munculnya radikalisme dan separatisme dalam perkembangan sosial yang pesat.
“Memberikan pemahaman kepada murid atau pelajar ini merupakan pencegahan atau antisipasi dini. Karena setelah mereka memahami maka ketahanan akan terbentuk di lingkungan pada akhirnya pada ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Dengan adanya pembinaan ini, Danrem berharap akan dapat mewujudkan kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme maupun separatisme dan terbentuknya komponen bangsa yang memiliki kepribadian, jiwa kebhinekaan dan nasionalisme.
“Begitu juga dengan meningkatkan kerjasama antara TNI AD dengan segenap komponen bangsa dalam rangka mempertahankan ideologi Pancasila dan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutur Danrem.