MANDAU,KabarDuri.Net — Belasan tenaga kerja (Naker) yang ‘Ngekos’ di Kelurahan Batang Serosa, Kecamatan Mandau dan mengaku hendak dipekerjakan oleh PT PDSI di wilayah Rokan Hilir (Rohil) akhirnya berhambus alias angkat kaki, Selasa (7/12).
Keluarnya para tenaga kerja Non-Riau dari wilayah berjuluk Kota Minyak ini ditenggarai berbagai faktor yang sebelumnya memicu spekulasi, polemik dan keresahan masyarakat di sekitar Kos-kosan yang diakui (diduga) dijadikan sebagai tempat karantina terkait COVID-19.
Ketua DPD KNPI Bengkalis, Andika Putra Kenedis, ST bersama jajaran dan segenap OKP di Mandau sejak Senin (6/12) lalu telah berkutat dalam polemik ini. Ia yang kerap dijuluki Andika Sakai menegaskan kedatangan belasan bahkan puluhan tenaga kerja dari luar Riau dinilai sangat menciderai perasaan masyarakat, pemerintah, pemuda dan tenaga kerja lokal.
Ia mendasarkan hal itu atas beberapa statement tegas, pertama, disebut belasan bahkan puluhan naker asal Palembang dan Medan ini tak mengantongi Kartu Kuning dan AKAD yang seharusnya diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja daerah asal masing-masing pekerja.
“Mereka datang dari Palembang dan Medan tanpa dilengkapi Kartu Kuning dan AKAD dari wilayah masing-masing. Hal ini langsung kita soundingkan ke Disnakertrans Kabupaten Bengkalis, hasilnya dimintakan bila naker dari luar Riau tak punya Kartu Kuning dan AKAD dari wilayah asalnya, boleh diambil tindakan tegas bahkan dikembalikan ke daerah asalnya,” kata Andika.